jurnalisnusantarasatu.id|TANGSEL–Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang telah mengadakan kajian dengan tema “Menguak Kejahatan Demokrasi pada Pilpres 2024”.Hasil dari kajian tersebut kami mendapatkan dua poin utama yakni, penjahat demokrasi dan netralitas presiden.
“Hasil dari kajian tersebut akan kami sampaikan pada jajaran kampus Universitas Pamulang (UNPAM) dengan tujuan kampus bisa merespon dan menanggapi juga terkait hilangnya nilai-nilai demokrasi kita saat ini.” kata Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang (UNPAM) Adi Haryanto saat dikonfirmasi awak media pada Minggu, (11/2/2024).
Adi Haryanto memaparkan seperti yang telah kita ketahui bersama, hukum telah dijadikan sebagai alat melanggengkan kekuasaan, Mahkamah Konstitusi (MK) dijadikan sebagai lembaga kepentingan sepihak, Begitupun juga dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru saja Ketuanya mendapatkan sanksi kode edit dari DKPP, lembaga-lembaga sudah kena kode etik, dari MK, KPU, lalu siapa yang akan kita percaya?
“Hilangnya nilai-nilai demokrasi, hilangnya etika kenegaraan dari seorang Presiden, menandakan bahwa negara kita bukan lagi negara hukum, tetapi negara kekuasaan.” ujarnya.
“Hukum ditabrak sewenang-wenang tanpa memikirkan norma-norma yang terkandung didalamnya, hasrat kekuasaan Presiden Jokowidodo memaksakan anaknya bertarung di pilpres 2024 sehingga hukum ditabrak.” tegasnya.
“Kami sangat menyayangkan perilaku Presiden Republik Indonesia yang tidak memberikan contoh yang baik bagi warga negara dalam bedemokrasi, demokrasi dibajak demi kepentingan politik dinasti.” imbuhnya.
Lanjut Adi Haryanto menjelaskan Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang pada 12 Februari 2024 akan menggelar Aksi Damai di depan Kampus Universitas Pamulang (UNPAM) yang bertujuan mendesak jajaran kampus untuk segera ambil sikap dan merespon matinya demokrasi dan hilangnya etika kenegaraan dari Presiden Jokowidido, sekaligus kami mendorong pihak kampus supaya mendeklarasikan pemakzulan Presiden.
“Aksi Demontrasi Damai ini merupakan bentuk keprihatinan kami mengingat demokrasi adalah hasil dari perjuangan para pahlawan aktivis 98 yang perlu kita jaga dan kita selamatkan.” pungkas Adi Haryanto. (Tim/Red).
Sumber: Ketum Umum Himpunan Mahasiswa FH Universitas Pamulang (UNPAM)