jurnalisnusantarasatu.id|MADIUN–Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun menggelar skrining gejala dan intervensi rontgen dada untuk Warga Binaan Pemasyarakatan, Jum’at (10/11/2023).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Direktur Perawatan Kesehatan Dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Ditjenpas Kemenkumham RI Sebagai Langkah untuk mendeteksi potensi terjadinya penularan penyakit tuberculosis (TBC). Dilingkungan Lapas Madiun bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota Madiun, Puskesmas Ngegong, dan Tirta Medical Center (TMC).. Skrining masal bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kasus TB di dalam Lapas, meminimalisir risiko penyebaran, dan memberikan penanganan yang tepat kepada narapidana yang terinfeksi.
Puluhan WBP antusias mengikuti proses skrining yang dilaksanakan di area ruang kunjungan Lapas. Prosedur skrining melibatkan pemeriksaan dahak, tes tuberculin, serta rontgen untuk mengidentifikasi gejala yang mungkin muncul. Tim medis juga memberikan edukasi kepada narapidana tentang pentingnya deteksi dini dan perawatan TB.
Kalapas kelas I Madiun Kadek Anton Budiharta, mengatakan, “Kegiatan skrining masal TB di Lapas ini menjadi bagian integral dari upaya pencegahan penyakit menular di lingkungan yang padat seperti Lapas. Deteksi dini sangat penting untuk memastikan bahwa mereka yang terinfeksi segera mendapatkan perawatan yang sesuai, sehingga penyebaran penyakit dapat diminimalkan.”
Kegiatan skrining masal TB di Lapas Kelas I Madiun ini merupakan langkah konkret dari Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni yuwono dalam melindungi kesehatan warga binaan dan mengurangi risiko penularan penyakit TB di dalam lingkungan Lapas.(LAG76).
Sumber: Humas Lapas Kelas I Madiun